Sudah hampir setengah jam Hinata menunggu dari yang di asumsinya. Belum lagi ia harus menghadapi perutnya yang berdemo meminta asupan. Wanita itu sontak meyakinkan diri lagi, Uchiha Sasuke adalah sosok yang pantang lari dari masalah. Dan ketika suara pintu berdaun dua itu berbunyi, firasat buruknya seketika luluh lantah. Hinata tanpa sadar bersuka cita. Sosok yang ditunggunya setengah mati tampil dengan kharisma yang membuat kalangan wanita kehilangan arah. Meskipun menyebalkan, ia mengakui aura memukau pria itu membutakan matanya sejenak. "Kuharap aku tak mengganggumu, Uchiha- san ." Uchiha-san ? Dalam hitungan detik alis Sasuke menekuk bak turunan terjal. Sementara itu Hinata telah menghadiahkan senyum sarkas miliknya membuat wajahnya semakin mengerut tak suka. "Ah... Aku lupa jika kita udah nikah. Seharusnya aku memanggilmu, Sasuke- kun , b enar kan !?" Sasuke langsung mendengus. Ia pun lantas duduk berseberangan dengan Hinata sambil menautkan jari-jemarinya. ...
Komentar
Posting Komentar